A.
Latar Belakang Masalah
Dalam
pendidikan agama Islam al-Qur’an merupakan landasan yang dijadikan sumber
ajaran umat Islam. Untuk bisa lebih memahami isi kandungan al-Qur’an maka
seorang muslim harus memiliki kemampuan membaca al-Qur’an.
Sebagai seorang muslim yang beriman kepada allah SWT. Sudah
seharusnyalah kita dapat mengetahui isi kitab al-Qur’an, karena al-Qur’an
merupakan salah satu rukun yang kita yakini. Dalam meyakini salah satu rukun
tersebut, kita di tuntut untuk tidak hanya meyakini saja. Namun perlu untuk
dipelajari sehingga paham akan maksud dari al-Qur’an tersebut. Karena
mempelajari al-Qur’an merupakan perintah Allah SWT. Sebagaimana tersurat dalam
firman-Nya Q.S al-‘Alaq : 1-5.
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
Artinya: Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
bacalah dan Tuhanmu yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan qalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Rasulullah SAW bersabda :
خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه لبخارى)
Artinya: sebaik-baik kamu adalah orang yang mau belajar al-Qur’an
dan mengajarkannya
Membaca Al Qur’an bagi umat Islam merupakan ibadah kepada
Allah SWT. Oleh karena itu keterampilan membaca Al Qur’an perlu diberikan
kepada anak sejak dini mungkin, sehingga nantinya setelah dewasa dapat membaca,
memahami dan mengamalkan Al Qur’an dengan baik dan benar.
Pemberian pelajaran Al Qur’an sebaiknya melalui tri pusat
pendidikan yaitu : keluarga, sekolah dan masyarakat, dimana yang paling dominan
dan waktunya banyak adalah di dalam keluarga. Oleh karena itu yang paling
menentukan berhasil/tidaknya anak dapat membaca Al Qur’an adalah pendidikan
informal di tengah keluarga.
Fenomena yang sangat memilukan yang terjadi di masyarakat
kita, terutama dikalangan mahasiswa STAIN Manado, ternyata masih banyak di
kalangan mahasiswa STAIN Manado yang notabenenya akan menjadi calon guru agama
Islam, masih banyak yang tidak paham akan BTQ sehingga pemahaman agama mereka
perlu untuk dipertanyakan.
Keadaan seperti ini sangat memprihatinkan. Belum lagi
masalah aqidah, akhlak dan pelaksanaan ibadahnya semakin hari semakin jauh dari
tuntunan Nabi SAW. Hal ini disebabkan oleh munculnya berbagai produk sains dan
teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk
menbaca dan mempelajari al-Qur’an dikalangan masyarakat kita.
Dari pengamatan peneliti sebelummnya sehingga membuat
peneliti tertarik mengangkat masalah ini adalah STAIN Manado adalah sekolah
yang kelak akan menghasilkan produk-produk tenaga guru PAI yang berkualitas.
Terlebihnya STAIN merupakan satu-satunya kampus yang berasaskan Islam di
Sulawesi Utara. Karena itu penulis mengangkat sebuah judul yang insyaAllah akan
membahas tentang masalah ini dengan judul “ PENGARUH KEMAMPUAN BTQ TERHADAP
PEMAHAMAN AGAMA MAHASISWA STAIN MANADO JURUSAN TARBIYAH/PAI SEMESTER 4.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar